Jakarta, 27 Januari 2025 – Tragedi penembakan yang melibatkan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, menjadi perhatian serius DPR RI. Anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi PKS, Habib Idrus Al Jufri, menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan langkah diplomatik yang bijak untuk menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus memastikan perlindungan maksimal bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan. Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik,” ungkap Habib Idrus Al Jufri, Senin (27/01/2025). “Namun, kami juga melihat pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan pihak Malaysia agar kejadian ini dapat diselesaikan dengan cara yang adil dan konstruktif.”
Menurut Habib Idrus, insiden ini menjadi pengingat bagi kedua negara tentang pentingnya kerja sama yang lebih erat dalam melindungi pekerja migran. Untuk itu, Habib Idrus mendorong pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, untuk segera:
“Kami yakin bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia dapat menjadi fondasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang damai dan solutif,” ujar Habib Idrus. “Kita harus mengutamakan dialog untuk mencegah ketegangan yang tidak perlu.”
Habib Idrus juga menekankan bahwa PMI adalah pahlawan devisa yang layak mendapatkan perlindungan penuh dari negara. Berdasarkan data BP2MI, pada tahun 2022 terdapat sekitar 2,7 juta PMI di Malaysia, baik yang memiliki dokumen resmi maupun tidak. Sebagian besar PMI bekerja di sektor perkebunan (40%), konstruksi (25%), pekerja rumah tangga (20%), dan manufaktur (15%). Namun, 60% dari PMI tersebut tidak memiliki dokumen resmi, yang membuat mereka rentan terhadap eksploitasi dan kriminalisasi (Kemenlu RI, 2022).
“Kami meminta Kementerian Luar Negeri untuk mempercepat bantuan hukum dan medis bagi korban, serta memastikan keluarga korban mendapatkan pendampingan yang memadai,” tambahnya. “Selain itu, investigasi menyeluruh harus dilakukan untuk mengetahui latar belakang kejadian ini.”
Habib Idrus menawarkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan PMI di masa depan:
“Kami mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan mengedepankan solusi yang damai. Kejadian ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama di bidang perlindungan pekerja migran,” tutur Habib Idrus.
Habib Idrus juga menegaskan bahwa tragedi ini tidak boleh mengurangi semangat PMI untuk terus bekerja keras demi masa depan yang lebih baik. “Negara hadir untuk melindungi warganya di mana pun mereka berada. Kita akan terus memperjuangkan keadilan bagi PMI dan memastikan mereka merasa aman dan terlindungi,” pungkasnya.